Dalam penanganan beban berat, ada alat bantu yang sering digunakan untuk berfungsi mengikat dan memfasilitasi pengangkatan atau pemindahannya, sekaligus membuat operasi penanganan lebih aman. Alat bantu ini dikenal dengan nama tali atau kawat sling baja (wire rope sling). Sling menyediakan sistem koneksi yang sangat fleksibel dan aman antara beban dengan sistem pengangkatan, asalkan digunakan dengan benar.
Fleksibilitas sling baja (wire rope sling) dapat beradaptasi dengan baik terhadap beban yang akan diangkat dan ketahanan terhadap beban tarik dan tekanan. Oleh karena itu, dua karakteristik mendasar tersebut harus diperhitungkan saat memilih ukuran sling baja yang harus memenuhi persyaratan dan standar penggunaannya.
Standar Penggunaan Kawat Sling Baja
Penggunaan kawat sling baja yang buruk dapat menyebabkan kecelakaan serius dan bahkan fatal seperti beban yang lepas. Perlu menggunakan sling yang sesuai dalam kondisi serta cara menggunakannya dengan benar. Selain itu, para pekerja yang melakukan operasi slinging dan mengangkut beban harus benar-benar terlatih.
Sesuai standar Eropa UNE-EN 12385-4, Kawat Sling Baja untuk aplikasi pengangkatan umum mencakup sling berkaki 1, 2, 3, dan 4 dengan ujung dikepang dan sling ujung tidak dikepang, yang dibuat dengan kabel baja 6 untai dengan diameter dari 8 mm hingga 60 mm dan kabel baja 8 untai.
Karakteristik Sling Baja
Tindakan pencegahan dan perlindungan ditentukan dengan menjelaskan karakteristik sling baja, aturan penggunaan yang aman.
Karakteristik utama sling baja mengacu pada panjang nominalnya, pembentukan lubang tali atau loop, aksesori ujung dan kapasitas beban sling.
Panjang nominal ukuran kawat sling baja diukur antara penyangga. Panjang kabel minimum antara ferrules harus 20 kali diameter kabel.
Pembentukan lubang tali atau loop dapat dibuat dengan dua cara yaitu lubang tali dan lubang dengan ring. Lubang tali yang dikepang harus memenuhi Standar UNE-EN 13411-2. Busing harus memenuhi Standar UNE-EN 13411-3.
Lubang dengan klip kabel, tetapi tidak boleh digunakan untuk mengangkat beban. Lubang tali yang kaku harus dilengkapi dengan bidal sesuai dengan Standar UNE-EN 13411-1.
Ketika pemasangan ujung digunakan, grommet harus dari tipe kaku, yaitu dilindungi oleh bidal. Thimble yang digunakan harus memiliki karakteristik dimensi sesuai dengan diameter kabel, menurut UNE-EN 13411-1
Risiko Penggunaan Kawat Sling dalam Pengangkatan Beban
Risiko utama yang terkait dengan penggunaan sling kabel baja dalam proses pengangkatan beban adalah jatuhnya beban pada orang dan/atau benda. Hal ini dapat disebabkan karena:
- Strobo atau slinging beban yang buruk.
- Menggunakan sling untuk mengangkat beban dengan ujung yang tajam tanpa menggunakan pelindung yang sesuai.
- Kawat sling baja dalam kondisi buruk.
- Menggunakan sling dengan lebar yang tidak mencukupi untuk mengangkut muatan.
- Menggunakan kawat sling baja dengan sling atau loop yang dibuat dengan ikatan kabel.
- Penggunaan sling di lingkungan berbahaya (terkena produk kimia, suhu tinggi, dll.).
- Kekuatan sling tidak cukup untuk mengangkat beban.
- Penggunaan aksesori pengangkat yang tidak tepat atau kapasitas beban yang tidak memadai untuk mengangkat beban.
- Prosedur pengangkatan dan/atau penurunan beban yang tidak memadai, dekat dengan benda-benda yang dapat mengganggu jalannya proses kerja, dll.
Aturan Penggunaan Kawat Sling Baja yang Aman
Untuk dapat bekerja dengan sling kabel baja yang aman, maka ada serangkaian aturan penggunaan yang benar sesuai standar yang harus diikuti:
- Proses pengangkatan atau pemindahan harus dilakukan oleh orang-orang yang telah menerima pelatihan yang tepat.
- Sebelum penggunaan pertama, pastikan bahwa:
- Sling sesuai dengan spesifikasi yang diminta.
- Selempang memiliki sertifikat.
- Markup-nya benar.
- Karakteristik sling cocok untuk tujuan penggunaan
- Keamanan dalam penggunaan sling dimulai dengan pemilihannya, yang harus sesuai dengan beban dan upaya yang harus ditanggungnya.
- Dalam kasus apa pun CMU (Charge Maximal d’Utilisation ) sling tidak boleh dilampaui, oleh karena itu, berat beban yang akan diangkat harus diketahui. Karena jika tidak diketahui, berat suatu beban dapat dihitung dengan mengalikan volumenya dengan densitas bahan penyusunnya. Untuk tujuan praktis, akan lebih mudah untuk mengingat kerapatan relatif, seperti berikut:
- Kayu: 800 kg/m3 (0,8 gr/cm3).
- Batu dan beton: 2.350 kg/m3 (2,35 gr/cm3).
- Baja, besi, besi tuang: 7.850 kg/m3 (7,85 gr/cm3).
- Jika ragu, berat kargo harus diperkirakan secara lebih.
- Percepatan atau perlambatan dalam mengangkat beban harus dihindari.
- Dalam hal mengangkat beban dengan sling di mana cabang miring bekerja, beban efektif yang akan mereka dukung harus diverifikasi.
- Saat mempertimbangkan sudut kaki untuk menentukan CMU untuk sling, sudut terbesar harus diperhitungkan.
- Selempang tidak boleh bekerja pada sudut yang lebih besar dari 60 ° dari vertikal (120 ° antara kaki).
- Pada beban yang akan diangkat, titik pemasangan harus dipilih yang tidak memungkinkan beban bergeser atau sling tergelincir. Bagaimanapun, harus dicari bahwa pusat gravitasi (cdg) beban sedekat mungkin dengan elevasi vertikal.
- Beban harus tetap dalam keseimbangan yang stabil, jika perlu menggunakan balok beban untuk menyeimbangkan beban dan mengurangi sudut yang akan dibuat sling jika tidak digunakan.
- Sling tidak akan pernah bertumpu pada tepi yang tajam, untuk itu potongan sudut atau braket pelindung harus dimasukkan.
- Cabang-cabang dua sling yang berbeda tidak boleh bersilangan, yaitu, mereka tidak boleh dipasang satu di atas yang lain, pada kait pengangkat, karena salah satu kabel akan dikompresi oleh yang lain dan bahkan bisa putus.
- Sebelum mengangkat beban sepenuhnya, sling harus dikencangkan dengan lembut dan sling harus dinaikkan tidak lebih dari 10 cm. untuk memeriksa cengkeraman dan keseimbangan Anda. Saat sling dikencangkan, baik beban maupun sling itu sendiri tidak boleh disentuh.
- Tindakan pencegahan akan diambil setiap saat, seperti berikut: kendurkan selempang cukup untuk memindahkannya sehingga tidak menyeret beban, jangan menaikkan beban secara tiba-tiba dan perhatikan posisi kait pengaman, sehingga mereka tidak pernah menerima upaya beban saat mengangkat.
- Kabel tidak boleh dibiarkan berputar pada porosnya.
- Jangan pernah mencoba memindahkan gendongan sambil berdiri di bawah beban.
- Dalam hal penyambungan sling, harus diperhitungkan bahwa beban yang akan diangkat dibatasi oleh tahanan yang paling kecil.
- Jika ada anomali yang diamati, sling akan ditarik dari penggunaan untuk diperiksa secara mendalam dan untuk dapat memutuskan apakah anomali itu serius atau tidak.
- Sling tali kawat dapat digunakan dengan aman dalam rentang suhu tertentu.
- Dalam sling kabel baja dengan inti tekstil, dengan bushing aluminium, mereka dapat digunakan dari – 40 °C hingga 100 °C.
- Dalam sling kabel baja dengan inti logam, dengan bushing aluminium, mereka dapat digunakan dari – 40 °C hingga 150 °C.
- Untuk sling tali kawat inti logam dengan ferrules baja:
- Dari – 40 °C hingga 150 °C, beban penggunaan akan menjadi 100% dari CMU
- Antara 150 °C dan 200 °C, beban penggunaan akan menjadi 90% dari CMU
- Antara 200 °C dan 300 °C, beban penggunaan akan menjadi 75% dari CMU
- Antara 300 °C dan 400 °C beban penggunaan akan menjadi 65% dari CMU
Penutup
Dalam proses pengangkatan atau pemindahan beban berat, kawat sling baja (wire rope sling) merupakan alat bantu yang tepat dan sering digunakan yang berfungsi untuk mengikat sekaligus membuat proses pekerjaan lebih aman. Untuk menggunakan sling kabel baja yang aman, maka ada serangkaian aturan penggunaan yang benar sesuai standar yang harus diikuti.
Untuk mendapatkan kawat sling baja sesuai standar, dapat diperoleh di PT. Anugrah Sukses Marine yang menjual berbagai alat-alat dan perlengkapan kapal dengan harga terjangkau, seperti jangkar, wire rope, rantai, dan akesories untuk perkapalan lainnya di situs www.asmarines.com.
Standar Penggunaan Kawat Sling Baja
