Dalam teori organisasi, teknologi berperan dalam menentukan desain organisasi. Pendekatan ini dapat dipertajam dengan mengikutkan pendekatan manajemen pengetahuan di mana teknologi juga menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan.
Penerapan Strategi Teknologi
Strategi teknologi adalah suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melengkapi pemahaman mengenai strategi perusahaan. Dari sudut keunggulan daya saing, pemanfaatan strategi teknologi yang tepat akan berimplikasi pada diferensiasi produk suatu perusahaan serta menekan biaya produksi dan jasa dan memungkinkan sebuah perusahaan membangun jaringan dan membuka peluang pasar baru.
Strategi teknologi dapat dikaji dari empat sudut pandang yaitu:
- integrasi teknologi dalam strategi pemasaran produk sebuah perusahaan dalam rangka memposisikan dan mendiferensiasikan produk suatu perusahaan dan mengukur biaya (nilai yang dipersepsikan dan kualitas) dan dalam rangka menuju daya saing berbasis teknologi (technology-based competitive advantage),
- penggunaan teknologi dalam aktivitas ekonomi yang terjadi di rantai nilai (value chain),
- komitmen sumberdaya perusahaan dalam merespon area teknologi,
- pemanfaatan teknologi oleh perusahaan dalam disain organisasi dan teknik manajemen untuk mengelola fungsi teknologi.
Selain dari sisi diferensiasi dan produksi, strategi teknologi juga dikaji dari beberapa aspek yang lain seperti keterkaitan antara disain teknologi dan disain fisik ruang, kepemimpinan dan kepioniran dalam teknologi, akumulasi kapabilitas, timing intrusi teknologi dalam perusahaan, dan keputusan untuk melisensi suatu teknologi.
Sejauh mana jangkauan dari strategi untuk implementasi teknologi dapat ditelaah dari konsep rantai nilai (value chain). Pemanfaatan teknologi mempengaruhi penciptaan marjin dalam setiap tahapan dalam rantai nilai. Lingkup teknologi dapat didefinisikan sebagai serangkaian kapabilitas yang akan dikembangkan oleh sebuah perusahaan.
Prioritas teknologi semacam ini disebut teknologi inti sedangkan teknologi lain yang tidak masuk dalam klasifikasi ini disebut teknologi periferal. Meskipun demikian, dinamika perkembangan teknologi sangat memungkinkan sebuah teknologi yang awalnya digolongkan periferal dapat menjadi teknologi inti, dan demikian pula sebaliknya.
Teknologi inti pada dasarnya merupakan pilihan yang diputuskan oleh suatu perusahaan setelah perusahaan tersebut melakukan penilaian terhadap kompetensi teknologi yang bersifat distingtif dan untuk menentukan posisi perusahaan terhadap suatu jenis teknologi. Hal ini diperlukan oleh perusahaan untuk menetapkan posisi apakah mereka akan menjadi pemimpin dan inisiator atau cukup menjadi pengikut terhadap suatu trend teknologi serta kapan suatu jenis teknologi akan mereka pasarkan.
Pengetahuan mengenai strategi dalam implementasi teknologi penting untuk memberikan gambaran kekuatan internal sebuah perusahaan agar dapat diperhitungkan dalam sebuah industri. Perusahaan yang memiliki keunggulan teknologi cenderung tidak rapuh dalam menghadapi entrant dalam kompetisi pasar.
Apalagi jika teknologi tersebut bersifat technology-based customer value. Meskipun demikian teknologi tentu memiliki keterbatasan sehingga pengadopsian suatu teknologi dalam sebuah perusahaan juga memiliki limitasi terutama ketika sebuah teknologi muncul dan memberi pengaruh kepada unit-unit bisnis dalam sebuah perusahaan.
Faktor intensitas komitmen sumberdaya dalam rangka pemanfaatan teknologi merupakan salah satu dimensi dari strategi teknologi. Kalkulasi sederhana untuk mengetahui komitmen perusahaan terhadap pemanfaatan teknologi dapat dilihat dari pengeluaran yang ditanggung oleh perusahaan tersebut dalam rangka pengelolaan research and development (R&D). Anggaran untuk R&D sangat variatif dari suatu perusahaan dengan perusahaan lain.
Sumber: Fadhilah Mathar, Performansi Transfer Pengetahuan di Sektor Publik, Semantik 2011
Penerapan Strategi Teknologi Pada Perusahaan