Istilah efek lebaran merupakan sebutan dari efek festival yang merupakan sebuah istilah yang kerap digunakan oleh para ekonom untuk mendefinisikan suatu peristiwa atau kegiatan yang terjadi berulang setiap tahun dan memberikan dampak terhadap kegiatan ekonomi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa hari raya Idul Fitri yang didahului dengan ibadah puasa Ramadhan bisa dijadikan contoh efek festival yang dimaksud oleh para ahli ekonomi karena terjadi setiap tahun dan memiliki pengaruh perekonomian di Indonesia.
Efek Lebaran Dalam Aktivitas Perekonomian
Efek lebaran memberikan pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas ekonomi, baik pada produksi maupun konsumsi masyarakat. Hal itu terutama diakibatkan karena tingginya kebutuhan masyarakat akan barang konsumsi yang sedianya digunakan dalam rangka melaksanakan ibadah sekaligus merayakannya.
Kebutuhan akan barang konsumsi masyarakat tersebut tentunya tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh pasokan dalam negeri, sehingga harus ditutup dengan melakukan importasi. Lalu, bagaimana keduanya mempengaruhi kegiatan perekonomian terutama kegiatan importasi yang selanjutnya berdampak pada penerimaan negara?
Efek lebaran mempengaruhi kinerja penerimaan bea masuk melalui beberapa hal, antara lain:
1. Jumlah hari kerja
Hari kerja pada bulan di mana terdapat hari raya biasanya akan lebih sedikit dibandingkan bulan lainnya. Misalnya, pada tahun 2018 lebaran jatuh pada bulan Juni, pemerintah memberikan libur atau cuti bersama sebanyak 7 hari. Akibatnya, hari kerja bulan Juni 2018 hanya menyisakan 12 hari kerja.
Terbatasnya hari kerja bulan Juni tentu akan berpengaruh pada penerimaan bea masuk yang diperkirakan akan bergeser ke bulan berikutnya atau bulan Juli.
2. Peningkatan devisa impor
Efek lebaran terjadi rata-rata pada 1 hingga 2 bulan sebelumnya dimana devisa impor nampak mulai meningkat. Hal ini disebabkan oleh peningkatan impor barang konsumsi.
Jenis barang konsumsi yang diimpor juga banyak dikontribusi oleh barang-barang kebutuhan rumah tangga, berupa barang dari plastik, sayuran, pangan olahan, serelia hingga buah-buahan yang menggambarkan permintaan atas kebutuhan persiapan puasa dan hari raya.
Peningkatan impor juga terjadi pada bahan baku dan penolong yang diindikasikan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi bulan ramadhan dan hari raya, seperti makanan ternak, bahan baku kain sintetik, serta kain tule, tenun dan rajut.
Penerimaan bea keluar (BK)
Penerimaan bea keluar diperkirakan tidak terlalu terpengaruh oleh efek festival, karena sebagian besar proses bisnis pada kegiatan eksportasi mempunyai karakteristik tertentu, seperti:
1. Keterikatan kontrak Eksportasi mineral adalah aktivitas ekspor yang sudah terjadwal. Komitmen untuk memenuhi pasokan kebutuhan yang tertuang dalam klausul kontrak sangat mengikat karena kebutuhan akan komoditas tersebut di negara tujuan ekspor.
2. Harga komoditas Harga komoditas di pasaran dunia bisa berubah setiap saat, sehingga saat suatu komoditas sedang mempunyai harga yang menguntungkan maka eksportir tentu berusaha memaksimalkan hasil produksinya.
3. Faktor cuaca di situs tambang. Lokasi tambang yang biasanya berada di area terbuka, membuatnya sangat terpengaruh oleh faktor cuaca. Sehingga eksportir akan memaksimalkan proses pengapalan barang ekspornya demi memenuhi target pengiriman.
Pengaruh Efek Lebaran Terhadap Perekonomian Indonesia