Siapa yang tidak mengenal marketplace Tokopedia? Mal online ini telah menjadi wadah perdagangan untuk lebih 500 ribu merchant dan juga penjual pada tiap berbagai daerah di negara Indonesia. Pastinya merintis perusahaan ini tak segampang membolak-balikan telapak tangan.
Berawal Dari Warnet dan Mimpi Kerja Di Google, Sekarang Punya Tokopedia
Merintis perusahaan digital di negara Indonesia menurut CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, sejujurnya bisa dibilang tidak gampang. Bahkan dulunya ia pernah mempunyai keinginan terpendam ingin bekerja pada perusahaan teknologi asing ternama yaitu Google dan Facebook.
MENGHABISKAN WAKTU DIWARNET
Pada saat kuliah semester dua saya sekurang-kurangnya harus membiayai hidup sendiri dari bekerja sampingan di warung warnet, dikarenakan ayah saya sedang jatuh sakit. Saya menghabiskan 12 jam di sana hanya untuk bermain game, membaca berita kisah William saat berbincang di Lunch at Newsroom bertajuk Merintis Bisnis Digital, Selasa.
Dari sinilah, ia berawal terinspirasi oleh perusahaan teknologi besar contohnya Google dan Facebook yang mempunyai pengaruh besar untuk seluruh masyarakat. Saya jadi kepingin bisa bekerja di Google atau Facebook dikarenakan manfaat yang mereka usung sangat berarti, namun saat itu masih tidak ada kantor cabang di Indonesia ini dan bahasa inggris saya tidak mumpuni, ucapnya.
MENGERJAKAN RISET
Lalu ia pun mengerjakan riset tentang jenis usaha e-commerce yang tergolong dari tiga macam, yaitu iklan baris, ritel, dan marketplace. Di negara Indonesia, berdasarkan penuturan William, masih belum ada jenis marketplace.
Ditahun 2007, ia terpikir untuk membangun Tokopedia sebagai marketplace yang tentunya mempunyai tujuan atas solusi untuk usaha dan bisnis kecil masyarakat yang kesulitan mencari lapak.
BERAKIT KE HULU CARI INVESTOR
Ide rintisan Tokopedia pastinya tidak dapat dengan gampangnya diserap untuk para investor yang ditemui William. Dengan mengandalkan kenalan bosnya pada tempat William bekerja dulu, kerangka Tokopedia dikatakan susah jika ingin meraih kesuksesan bagi para pemodal ventura lokal.
Mereka beranggapan, model bisnis yang seperti ini tidak pernah ada yang sukses di negara Indonesia. apalagi tentunya persaingan sengit antara pemain global, dan juga latar belakang pendidikan dan keluarga tidak mempunyai kemampuan berbisnis, kenangnya.
Ia mengatakan untuk di tahap awal, pihaknya tidak dapat memilih investor dikarenakan tentunya usaha seperti itu memerlukan modal awal terlebih dahulu. Tokopedia akhirnya berdiri ditahun 2009 dan juga didirikan oleh Leontinus Alpha Edison yang saat ini menjabat sebagai chief operating officer [COO].
Setiap tahun dimulai sejak tahun 2010, Tokopedia dipastikan selalu memperoleh investasi dari East Ventures [pada tahun 2010], CyberAgent Ventures [2011], Beenos [2012], dan SoftBank [2013].
Sempat Diremehkan
CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, dulunya sempat dianggap remeh oleh orang-orang. Banyak sekali cerita,usaha, dan kerja keras selama membangun bisnis ini. Saya diledek punya mimpi terlalu tinggi.
Apa yang ingin saya capai katanya muluk-muluk, ujar William Tanuwijaya di acara Forum Diskusi Investasi di Jakarta. Dikarenakan william bukan berasal dari keluarga pebisnis dan hanya bekerja sebagai karyawan selama 10 tahun. Dulunya juga William pernah menjaga warnet Cuma itulah pengalamannya dengan internet semasa kuliah .
Lalu, William juga pernah bekerja di suatu forum jual beli pada tahun 2007, yang mana pada saat itu banyak pengguna yang komplain tentang penipuan transaksi. Dari sinilah William melakukan riset tentang usaha internet kenapa seakan-akan menjadi ‘sarana’ kriminal.
William berujar internet seharusnya adalah akses berguna untuk mempermudah kegiatan, termasuk kegiatan jual-beli.
Saat itu William melihat ada celah peluang pada bisnis ini dan dapat mengubah pandangan negatif tentang internet. Lalu terpikirkan oleh William pastinya masyarakat butuh usaha sampingan nah dari sinilah William ingin membuka perusahaan seperti Ebay.
SUSAH MENCARI MODAL
Berbekal tekad William menceritakan idenya pada atasannya agar dapat memperoleh modal. Tetapi karena dari latarbelakangnya banyak yang meragukan kesuksesan William. Apalagi untuk memberikan modal.
Dulu pernah diinvestigasi karena bukan dari latarbelakang pebisnis jurusan kuliah juga nusantara indonesia. Jadi saya disarankan untuk melakukan hal yang lebih realistis kenang William sambil tertawa. Dan setelah 2 tahun tidak menyerah mencari modal akhirnya bosnya sendiri yang memberi modal 10% katanya.
Semoga artikel ini memberikan kita semangat dan juga rasa pantang menyerah untuk kita semua. Semoga Sukses Selalu.
Dari Warnet Hingga Mimpi Kerja Di Google